AGREEMENT AND DISAGREEMENT

Juni 30, 2013

Expressing Agreement and Disagreement (ungkapan tentang setuju dan tidak setuju) adalah cara kita meminta persetujuan dan pertidaksetujuan atau dengan kata lain kita mengekpresikannya dalam bahsa inggris.

 

Ada banyak kalimat yang dapat kita gunakan untuk menyatakan setuju atau tidak setuju,berikut contoh dari agreement dan disagreement : 

 

A. AGREEMENT (kesetujuan)

 

– I agree (saya setuju)

– I am with you (saya sependapat dengan anda)

– I think so (saya kira begitu)

– It certainly is (saya kira juga)

– That is what I was thinking (itulah yang saya pikirkan/pkirannya saya juga begitu)

– I am of the same opinion (pendapat saya sama)

 

B. DISAGREEMENT (ketidak setujuan)

 

– I disagree (saya tidak setuju)

– I am not with you (saya tidak sependapat)

– I can agree with (saya tidak dapat menyetujui pendapat anda)

– I can’t be along with you (saya tidak sepaham)

– I wouldn’t say that (saya tidak bias mengatakan begitu)

– I don’t think so (saya kira bukan begitu)

 

C. UNGKAPAN LAIN UNTUK DISAGREEMENT:

 

Disamping ungkapan-ungkapan diatas, dapat juga seperti:

 

– I don’t entirely agree with …….

– I see what you mean, but ……

– I agree, but ……

– Yes, but on the other hand ……

– Yes, but don’t you think …..

TOEFL (Refisi)

Juni 30, 2013

1. It is difficult to get used to sleep in a tent after having a soft, comfortable bed to lay on.

-> To sleep  diganti menjadi to sleeping

 

2. Marry usually arrives at the office at nine o’clock, but because the storm, she was two hours late.

-> Because di ganti menjadi because of

 

3. Many exited women could seen at the departemen store sale.

-> Could seen diganti menjadi could be seen

 

4. He likes her new job very much and works hard.

-> Her diganti menjadi his

 

5. No one would have attended the lecture if you told the truth the guest speaker.

 

6. He did not attend the meeting last week, and either i do.

 

7. Bess is used to fly after having crossed the continent many times during the past decade.

-> To fly diganti menjadi flying

 

8. Sam used to living in Oklahoma, but his company had him transferred to be a better position in Georgia.

-> Living diganti menjadi live

 

9. The president went fishing after he has finished with the conference.

-> Has finished diganti menjadi has finish

 

10. He did not attend the meeting last week, and neither i do.

-> Neither i do diganti menjadi neither do i

 

11. Anybody who plans to attend the meeting ought send a short note to the chairperson.

-> Ought send diganti menjadi modals

 

12. No one in our office wants to drive to work any more because of there are always traffic jams at rush hour.

-> Because of diganti menjadi because

BAB 11 PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Juni 27, 2013

Variable mata uang asing memiliki pengaruh yang sama dengan variable perpajakan , karena sama-sama memperngaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan investasi. Oleh karena itu perusahaan berusahan untuk meminimalkan beban pajak internasioanal. Kebanyakan perusahaan terbebani dengan masalah aturan perpajakan (disamping COGS, Labour, dan Raw Material). Karena aturan perpajakan masing-masing negara berbeda-beda, perusahaan perlu memiliki sistem perencanaan pajak multinasional dan sistem simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu yang esensial bagi manajemen.

 

Perusahan harus memahami perbedaan utama sistem perpajakan nasional, upaya nasional membahas masalah pajak berganda, dan peluang arbitrase antara wilayah yurisdiksi nasional bagi perusahaan multinasional. Penetapan harga transfer berperan untuk meminimalkan pajak perusahaan nasional, tetapi juga harus mempertimbangkan konteks perencanaan dan kontrol strategis.

Macam-macam pajak :                         

Pajak Langsung, seperti Pajak Pungutan dan PPN

Pajak Tidak Langsung, seperti Pajak Perbatasan

PPh Badan , seperti Pajak Transfer

 

Sistem Administrasi Pajak :

Sistem Klasik

Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.

Sistem Terintegrasi

Pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan.

 

Insentif Pajak LN:

Tax holiday

Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dan proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu

Tax havens

Negara yang memiliki keistimewaan pajak khusus juga dapat dianggap sebagai surga pajak dalam waktu terbatas Kompetisi Pajak yang Membahayakan Harmonisasi Internasional.

 

Sumber : Bapak Sigit Sukmono

 

Negara-negara surga pajak :

Bahama, Bermuda, cayman Island (tidak ada pajak sama sekali)

Barbados (Insentif pajak yang sangat rendah)

Gibraltar, Hongkong dan Panama (Mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan secara local, namum mengecualikan laba dari sumber-sumber luar negeri).

Secara sekilas Negara-negara surga pajak ini sangat menggiurkan, namun kompetisi pajak seperti ini sangat membahayakan,   pemerintah Negara surge pajak itu mungkin merasa lebih efisien untuk pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut namun, akan berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak dari pemetrintah yang sebenarnya untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh pengusaha, serta hal ini akan mengurangi pendapatan pajak Negara lain. Misalkan perusahaan A membuka perusahaan di Negara Bermuda setelah memiliki cabang di Negara Perancis, bisa saja perusahaan itu menyalurkan transaksinya melalui Negara Bermuda untuk menghindari pajak Negara lain. Maka dari itu Euro diciptakan untuk memacu pasar tunggal dan harmonisasi pajak internasional.

 

Perusahaan bisa saja menggeser laba dari perusahaan cabang di Negara tinggi pajak ke perusahaan cabang di Negara rendah pajak, atau mengalokasikan BOPnya kepada perusahaan cabang di Negara tinggi pajak, hal ini juga dapat mengurangi beban pajak.

 

 

PENENTUAN HARGA TRANSFER

 

Perusahaan juga bisa mengakali pajak dengan menentukan harga transfer yang tinggi untuk mengalihkan komponen yang dikirim ke cabang perusahaan di Negara pajak rendah dan sebaliknya. Harga transfer ini akan menjadi pendapatan untuk unit yang menerimanya.

 

Kucing-kucingan antara pengusaha dengan tarif pajak ini membuat pemerintah AS mengeluarkan bagian 482 undang-undang Pajak Penghasilan yang memberikan wewenang kepada Mentri Keuangan untuk mencegah penggeseran laba antar pembayar pajak terkait perbedaan tarif pajak nasional. Pasal 482 menentukan bahwa harga transfer antar perusahaan ditentukan oleh harga transaksi wajar. Haga transaksi wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barang yang sama dan dalam keadaan yang sama.

 

 

PRAKTIK HARGA TRANSFER

 

Tiga tujuan penting dari penerapan harga transfer yang dijawab oleh para eksekutif keuangan di AS  ; mengelola beban pajak, mempertahankanposisi daya saing perusahaan, mempromosikan evaluasi kinerja setara  dan memberikan motivasi kepada karyawan. Beberapa berpandangan bahwa penentuan harga transfer hanya sekedar kepatuhan pajak.

 

Melihat sulitnya penentuan tarif pajak, banyaknya celah untuk menghindar dari pajak serta kemajuan teknologi informasi membuat pemerintah semakin sulit untuk menentukan pajak. Beberapa pihak mendukung unitary tax (pajak tunggal). Melihat sulitnya penentuan tarif pajak, banyaknya celah untuk menghindar dari pajak serta kemajuan teknologi informasi membuat pemerintah semakin sulit untuk menentukan pajak. Beberapa pihak mendukung unitary tax (pajak tunggal).

 

TOEFL

April 27, 2013

2. Because they had spent too many time considering the new contract, the student lost the  opportunity to lease the apartement.

Revise : Because they had spent  many time considering the new contract, the student lost the opportunity to lease the apartement

3. These televisions are all too expensive for we to buy at this time, but perhaps we will return leter.

Revise: These televisions are all too expensive for us to buy at this time, but perhaps we will return leter.

4. After she had bought himself a new automobile, she sold her bicycle.

Revise : After she had bought herself a new automobile, she sold her bicycle.

5. The next important question we have to decide is when do we have to submit the proposal.

Revise : The next important question we have to decide is when  we have to submit the proposal

6. George has not completed the assignment yet, and Mario hasn’t neither.

Revise : George has not completed the assignment yet, and Mario hasn’t too.

7. Jhon decide to buy in the morning a new car, but in the afternoon he changed his mind.

Revise : Jhon decide to buy a new car in the morning, but in the afternoon he changed his mind.

8. Some of the plants in this store require very little care, but this one needs much more sunlight than the others ones.

Revise : Some of the plants in this store require very little care, but this one needs much more sunlight than the others one.

9. After George had returned to his house, he was reading a book.

Revise : After George returned to his house, he was reading a book.

10. Many theories on conserving the purity of water has been proposed, but not one has been as widely eccepted as this one.

Revise : Many theories on conserving the purity of water has been proposed, but no one has been as widely eccepted as this one.

 

11. The food that Mark is cooking in the kitchen is smelling delicious.

Revise : The food that Mark’s cooking in the kitchen is smelling delicious.

12. After  Jhon eaten dinner, he wrote several letters and went to bed.

Revise : After  Jhon dinner, he wrote several letters and went to bed.

13. The manager has finished working on the report last night, and now she will begin to write the other proposal.

Revise : The manager has finished on the report last night, and now she will begin to write the other proposal.

14. Because Sam and Michelle had done all of the work theirselves, they were unwilling to give the result to Joan.

Revise : Because Sam and Michelle had done all of the work them, they were unwilling to give the result to Joan.

15. Daniel said that if he had to do another homework tonight, he would not be able to attend the concert.

Revise : Daniel said that if he had to do another homework tonight, he would not  to attend the concert.

16. After to take the medication, the patient became drowsy and more manageable.

Revise : After to take the medication, the patient become drowsy and more manageable.

17. We insist on you leaving the meeting before any further outbursts take place.

Revise : We insist on you are leaving the meeting before any further outbursts take place

18. It has been a long time since we have talked to Jhon, isn’t it?

Revise : It has been a long time since we have talked to Jhon, hasn’t it?

19. Henry objects to our buying this house without the approval of our attorney, and Jhon does so.

Revise : Henry objects to our buying this house without the approval of our attorney, and Jhon too.

 20. Rita enjoyed to be able to meet several members of congress during her  vacation.

Revise : Rita enjoyed to be able to meet several members of congress during her  vacation

21. After being indicted for his part in a bank robbery, the reputed mobster decided find another attorney.

Revise :  After being indicted for his part in a bank robbery, the reputed mobster decided found another attorney.

22. Harry’s advisor persuaded his taking several courses which did not involve much knowledge of mathematics.

Revise :   Harry’s advisor persuaded him to take several courses which did not involve much knowledge of mathematics.

23. The only teacher who were required to attend the meeting were Gorge, Betty, Jill, and me.

Revise :   The only teacher who required to attend the meeting were Gorge, Betty, Jill, and me.

24. The work performed by these officers are not worth our paying them any longer.

Revise :   The work performed by these officers are not worth our paying them.

25. The president went fishing after  he has finished with the conferences.

Revise :   The president went fishing after  he had finished with the conferences.

26.Peter and Tom plays tennis every afternoon with Mary and me.

Revise :   Peter and Tom playing tennis every afternoon with Mary and me.

27.  There were a time that I used to swim five laps every day, but now I do not have enough time.

Revise : There was a time that I used to swim five laps every day, but now I do not have enough time.

 

Akuntansi Internasional

April 13, 2013

 Perkembangan Pengungkapan

 

                Perkembangan sistem pengungkapan sendiri tidak jauh berbeda dengan perkembangan Sistem Akuntansi, bahkan standar dan praktik pengungkapan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor – faktor antara lain: sumber – sumber keuangan, undang – undang, politik, ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor – faktor lainnya.

 

                Perbedaan – perbedaan yang terjadi dalam pengungkapan nasional sebagian besar dikarenakan adanya perbedaan pemahaman, asumsi, serta pengelolaan keuangan perusahaan yang berbeda – beda. Di negara – negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara – negara lain, investor dari pihak institusi memegang peran yang sangat penting di negara – negara ini, mereka menuntut pengembalian keuangan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Pengungkapan publik yang telah berkembang dalam mengantisipasi akuntanbilitas perusahaan kepada masyarakat luas.

 

Pengungkapan Sukarela

 

                Manajer merupakan pemain di belakang informasi yang ada, manajer mengetahui lebih baik mengenai performa perusahaan baik sekarang ataupun yang akan datang. Dalam beberapa hal, manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela. Kebaikan dari hal tersebut adalah, dapat menyebabkan biaya transaksi menjadi lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang lebih tinggi dari analisis keuangan dan investor, meningkatkan likuiditas saham dan biaya modal yang lebih rendah. Pengungkapan sukarela baik secara tidak langsung dapat tercapainya keuntungan dalam pasar modal,  laporan tersebut menggambarkan bagaimana perusahaan dapat menggambarkan investasi potensial mereka kepada investor.

 

                Investor – investor dimanapun, mereka mengharapkan informasi yang terinci dan bertahap, tingkat pengungkapan sukarela meningkatkan negara dengan pasar yang telah maju dan baru muncul. Akan tetapi, pada kenyataanya, baik manajer maupun investor memiliki tujuan yang berbeda, hal tersebut yang menyebabkan perbedaan kepentingan yang akhirnya dapat menyebabkan komunikasi manajer dengan investor luar tidak sempurna.

 

                Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya indikasi bahwa manajer perusahaan sering memiliki intensitas yang besar untuk tidak mengungkapan kondisi perusahaan pada saat keadaan kurang baik, hal tersebut dilakukan agar perusahaan berkesan positif di mata investor.

 

Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan

 

                Frost dan Lang menjelaskan dua objek investor berorientasi pasar: perlindungan investor dan kualitas pasar.

 

1. Proteksi Investor. Investor dijamin dengan informasi dan dilindungi dengan pelaksanaan dan pengawasan peraturan pasar. Kecurangan (fraud) mencegah adanya penawaran publik, perdagangan, pemilihan, dan sekuritas penawaran. Informasi keuangan dan non keuangan yang bisa dibandingkan telah ditemukan sehingga investor bisa membandingkan perusahaan area industri dan negara.

 

2. Kualitas Pasar. Pasar adalah adil, tersusun, eisien, dan bebas dari penyalahgunaan dan perubatan jahat. Keadilan pasar dipromosikan dengan akses informasi yang wajar dan kesempatan berdagang. Efisiensi pasar berkembang dengan meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya transaksi. Kualitas pasar ditandai dengan kepercayaan investor dan mereka memfasilitasi pembentukan modal. Harga mencerminkan persepsi nilai investor tanpa keputusan sewenang atau berubah – ubah.

 

                Fros dan Lang juga mengulas empat prinsip pada investor yang berorientasi pasar yang harus dijalankan.

 

1. keefektifan biaya.

 

2. fleksibilitas dan kebebasan pasar.

 

3. laporan keuangan transparan dan pengungkapan menyeluruh.

 

4. perlakuan setara perusahaan domestik dan asing.

 

Praktik Pelaporan dan Pengungkapan

 

                Apakah semua perusahaan yang ada di dunia memperlihatkan laporan tahunan mereka yang sebenarnya? Pengungkapan laporan tahunan merupakan tindakan manajer terhadap pengaturan pengungkapan dan insentif mereka untuk menyajikan laporan informasi keuangan pengguna secara sukarela. Oleh karena itu, sangat penting untuk para manajer untuk menyajikan laporan informasi berdasarkan keadaan sebenarnya bukan berdasarkan yang dibutuhkan.

 

Pengungkapan Informasi Progresif

 

                Pengungkapan merupakan pengungkapan yang memberikan informasi: (1) perkiraan laba, arus kas, pengeluaran modal, dan hal2 keuangan lainnya. (2) tujuan informasi mengenai kinerja dan keadaan ekonomi di waktu yang akan datang, (3) laporan program perusahaan untuk di waktu yang akan datang.

 

Pengungkapan Segmen

 

                Laporan informasi dituntut untuk bisa memberikan hasil perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan perkembangannya. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan laporan yang mencakup seluruh segmen secara lengkap, bahkan mencakup penyesuaian dari standar akuntansi di berbagai negara. Pengungkapan segmen ini mencakup pendapatan, pengeluaran modal yang menginformasikannya di berbagai negara.

 

Pelaporan Pertanggung Jawaban Sosial

 

                Selain perusahaan menginformasikan informasinya kepada investor, perusahaan juga dituntut untuk dapat memberikan informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap sumber daya yang ada, seperti pegawai, lingkungan dan sosial. Hal ini dikarenakan ada sebagian perusahaan yang dikarenakan tindakan aktivitasnya yang dapat menyebabkan kerugian dari tindakan aktivitas yang dilakukan. Seperti perusahaan manufaktur yang dapat mencemarkan udara di sekitar industri, pembuangan limbah. Karena sekarang ini, pelaporan didasarkan oleh tiga aspek, yaitu 3P (profit, people, and planet).

 

Implikasi Bagi Pengguna Laporan Keuangan dan Manajer

 

                Manajer di setiap negara harus dapat bisa memberikan pengungkapan pelaporan yang dapat mempertinggi keuntungan signifikan baik secara langsung maupun secara tidak langsung untuk perusahaan mereka. Seperti pengungkapan segmen, dan pertanggung jawaban sosial, dapat mendatangkan keuntungan yang signifikan terhadap perusahaan. Karena semakin bertumbuhnya perusahaan tersebut dan berkembangnya setiap aktivitas yang dilakukan maka semakin besar pula kebutuhan informasi yang diperlukan.

 

TRANSLASI MATA UANG ASING

 

ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING

 

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.

 

Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.

 

Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:

 

mencatat transaksi mata uang asing;

 

memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan

 

berkomunikasi dengan peminat saham asing.

 

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI

 

Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.

 

Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.

 

Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.

 

Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

 

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING

 

Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:

 

Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.

 

Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.

 

Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.

 

Transaksi Mata Uang Asing

 

Kriteria Mata Uang Fungsional

 

Faktor Ekonomi

 

Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional

 

Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional

 

Arus Kas

 

Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas

 

Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan

 

Harga Jual

 

Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local

 

Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional

 

Harga Pasar

 

Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local

 

Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk

 

Anggaran Biaya

 

Sering terjadi pada daerah local

 

Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan

 

Keuangan

 

Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local

 

Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang

 

Internal Perusahaan

 

Jarang, tidak ekstensif

 

Sering kali dan transaksi yang ekstensif

 

Perspektif Transaksi Tunggal

 

Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

 

Perspektif Transaksi Ganda

 

Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

 

 

 

TRANSLASI MATA UANG ASING

 

Metode Nilai Tukar Tunggal

 

Metode Nilai Tukar Ganda 

 

Metode Current-Noncurrent

 

Metode Moneter-Nonmoneter

 

Metode Kurs Sementara

 

 

 

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING

 

Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:

 

1)      Penangguhan

 

2)      Penangguhan dan Amortisasi

 

3)      Penangguhan Sebagian

 

4)      Tidak Ada Penangguhan

 

 

 

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING

 

Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:

 

1)      Pra-1965

 

Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.

 

2)      1965-1975

 

Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

 

3)      1975-1981

 

FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.

 

4)      1981-Sekarang

 

FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.

 

GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21

 

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

 

Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:

 

1)      Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.

 

2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.

 

3)      Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.

 

Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional

 

1)      Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.

 

2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.

 

3)      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.

 

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional

 

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

 

 

 

PERMASALAHAN PERHITUNGAN

 

Perspektif Laporan

 

Harga Perolehan

 

Konsep Pendapatan

 

Laba Terkelola

 

 

 

 

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI

 

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya

Adverb, Adjective, Noun, Modals, Gerund and Invinitive

April 13, 2013

ADVERB

Adverb adalah kata yang digunakan untuk mendeskripsikan verb (kata kerja), adjective (kata sifat), maupun adverb lain. Adverb merupakan satu dari delapan part of speech.

 

•Pembentukan

 

Adverb atau kata keterangan, dapat dibentuk melalui derivation (proses pembentukkan kata turunan).

 

•Macam-macam Adverb

 

Adapun macam-macam kata keterangan ini antara lain sebagai berikut.

 

1. Adverb of Time (waktu)

 

kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan waktu terjadinya suatu kegiatan/peristiwa.

 

Contoh: now, today, yesterday

 

2. Adverb of Manner (cara)

 

kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan cara suatu kegiatan dilakukan atau peristiwa terjadi.

 

Contoh: automatically, beautifully, fast

 

3. Adverb of Degree (derajat)

 

kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan sampai seberapa jauh (tingkatan atau derajat) suatu kegiatan/peristiwa.

 

Contoh: absolutely, barely, really

 

4. Adverb of Modality (harapan)

 

kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan tingkat keyakinan/harapan.

 

Contoh: likely, maybe, probably

 

5. Adverb of Frequency (frekuensi)

 

kata keterangan yang menyatakan seberapa sering suatu kegiatan atau peristiwa dilakukan atau terjadi.

 

Contoh: always, often, rarely

 

6. Adverb of Place & Direction (tempat & arah)

 

kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan tempat dan arah terjadinya suatu kegiatan/peristiwa.

 

Contoh: here, in, somewhere

 

7. Focusing Adverb

 

kata keterangan untuk menunjukkan bahwa apa yang dibicarakan terbatas pada bagian yang difokuskan

 

Contoh: also, just, only

 

 

•Pengembangan

 

Pada pengembangannya, kata keterangan digunakan pada :

 

1. Adverbial Clause

 

Merupakan dependent clause yang berfungsi sebagai kata keterangan dan memberikan informasi tentang verb, adjective, atau adverb lain pada independent clause di dalam suatu complex sentence.

 

Contoh: When he cleaned the kitchen, he found so much expired food.

 

2. Reduced Adverbial Clause

 

Mempersingkat adverbial clause dapat dilakukan dengan syarat di dalam complex sentence hanya terdapat satu subject.

 

Contoh normal: When he didn’t come last night, he notified by phone.

 

Contoh reduksi: When not coming last night, he notified by phone.

 

 

•Hubungan dengan Part of Speech yang Lain

 

Hubungan kata keterangan ini dengan part of speech lain yaitu:

 

1. Adverb & Noun (modifier)

 

Sebagai noun modifier digunakan untuk membentuk sebuah noun phrase.

 

Contoh: the house nearby, the people there

 

2. Adjective dan Adverb

 

Sebagian adverb merupakan gabungan dari adjective dengan suffix (akhiran) tertentu. Selain itu, dua kata ini dengan formulasi tertentu dapat digabungkan menjadi suatu frasa.

 

Contoh: much more better, totally easy

 

3. Adverbial Clause & Participle

 

Participle digunakan pada reduksi adverbial clause.

 

Contoh: Doing the test, she has study hard enough.

 

4. Special Adverbs

 

special adverbs merupakan bagian dari kata keterangan derajat yang membutuhkan pembahasan khusus. Adapun kata keterangan khusus itu terdiri dari:

 

– Too

– Very

– Enough

– So & Such

 

ADJECTIVE

 

•Pengertian Adjective

Adjective adalah suatu kata yang digunakan untuk menerangkan noun atau pronoun yang dapat berupa: person (orang), place (tempat), animal (binatang), maupun thing (benda, konsep abstrak). Adjective merupakan satu dari delapan part of speech.

 

•Adjective diletakkan di depan noun (contoh: beautiful girls) atau setelah be (contoh: The lady is beautiful, She is beautiful).

Pembentukan Adjective

 

•Adjective atau kata sifat dapat dibentuk melalui derivation (proses pembentukkan kata turunan).

 

•Pengembangan Adjective

 

Pada pengembangannya, kata sifat ini digunakan pada

 

1. Adjective Phrase

Adjective Phrase merupakan kelompok kata sifat yang terdiri dari adjective dan preposition.

– Contoh: accurate in, aware of, difficult to, easy to

 

2. Adjective Clause

Adjective clause merupakan dependent clause yang berfungsi sebagai adjective, untuk menjelaskan noun atau pronoun pada suatu complex sentence (kalimat kompleks).

– Contoh: He is the man who works hard to support their daily needs.

 

3. Reduced Adjective Clause

Reduced Adjective Clause (mempersingkat adjective clause) dapat dilakukan jika di hanya terdapat satu subject dalam complex sentence.

– Contoh normal: The student who always goes to school by bus is my friend.

– Contoh reduksi: The student always going to school by bus is my friend.

 

•Hubungan dengan Part of Speech Lain

 

Hubungan kata sifat ini dengan part of speech lain yaitu:

 

1. Sebagai Noun Modifier

Adjective sebagai noun modifier digunakan untuk membentuk sebuah noun phrase.

– Contoh: someone special, mission impossible

 

2. Adjective dan Linking Verb

Adjective biasa dirangkai dengan linking verb (am, is, are, was, were, been) di dalam suatu kalimat.

– Contoh: am diligent, are difficult

 

3. Adjective dan The Verbs of Sense

Adjective biasa dirangkai dengan the verbs of sense (become, feel, look, seem, smell, taste) di dalam suatu kalimat.

– Contoh: feel sad, taste delicious

 

4. Adjective dan Adverb

Sebagian adverb merupakan gabungan dari adjective dengan suffix (akhiran) tertentu. Selain itu, dua kata ini dengan formulasi tertentu dapat digabungkan menjadi suatu frasa.

– Contoh: much more better, totally easy

 

5. Adjective dan Participle

Participle digunakan pada reduksi adjective clause. Selain itu, participle juga berfungsi sebagai adjective ketika menjadi modifier pada noun phrase.

– Contoh: a sleeping child, the drunk man

 

•Special Adverb pada Penggunaan Adjective

 

Special adverbs seringkali digunakan bersama kata sifat ini untuk menguatkan arti. Adapun special adverb adalah sebagai berikut.

 

– Too

– Very

– Enough

– So and Such

 

NOUN

 

•Pengertian Noun

 

Noun adalah suatu kata yang digunakan untuk menamai orang, benda, hewan, tempat, dan konsep abstrak. Noun atau kata benda, dapat berfungsi sebagai subject maupun object pada suatu kalimat. Noun merupakan satu dari delapan part of speech.

 

•Macam-macam Noun

 

Adapun macam-macam kata benda antara lain sebagai berikut:

 

1. Countable dan Uncountable Noun (mass noun)

Countable noun merupakan kata benda yang dapat dihitung. Sebaliknya, uncountable noun tidak dapat dihitung. Namun, takaran dari uncountable dapat dinominalkan.

 

– countable: tomato, tomatoes, man, men

– uncountable: cheese, sugar, a bar of cheese, two spoons of sugar

 

2. Proper dan Common Noun Proper Noun 

Merupakan penggolongan kata benda secara spesifik (menggunakan huruf kapital). Sebaliknya, common noun merupakan penggolongan secara umum.

 

– proper: Jakarta, Gramedia

– common: city, shop

 

3. Abstract dan Concrete Noun Abstract Noun 

Merupakan golongan kata benda yang tidak dapat diamati dengan panca indra. Kebalikannya, concrete noun dapat diamati dengan panca indra.

 

– abstract: love, romance

– concrete: book, fluor

 

4. Collective Noun

Digunakan untuk menyatakan suatu nama kelompok atau kumpulan.

 

-Contoh: class, couple, deer

 

• Noun Phrase

Noun phrase adalah frasa antara noun, pronoun, atau number dengan satu atau lebih modifier. Noun phrase terdiri dari bentuk Basic dan Complex.

 

– Contoh: my bag, A love letter put on my bag

 

• Noun Substitute

Noun substitute adalah suatu konstruksi yang berfungsi seperti noun. Beberapa noun substitute adalah sebagai berikut.

 

1. Noun Clause

Noun clause adalah dependent clause yang berfungsi sebagai noun.

 

Contoh: The kitten followed wherever the woman went.

 

2. Gerund

Gerund merupakan kata yang dibentuk dari verb dengan ditambahkan akhiran  -ing dan berfungsi sebagai noun (kata benda).

 

Contoh: I hate waiting.

 

• Pembentukan

 

Kata benda dapat dibentuk melalui derivation (proses pembentukkan kata turunan).

 

MODALS

 

Modal Verb terdiri dari can, could, may, might, will, would, shall, should, must, dan ought to. Modal verb digunakan bersama kata kerja utama untuk mengekspresikan willingness (kemauan) atau ability (kemampuan), necessity (kebutuhan), dan possibility (kemungkinan). Pengertian dan kombinasi antara modal verb dan auxiliary lain dapat dilihat di Primary Auxiliary. 

 

• Fungsi dan Contoh Modal Verb

 

Adapun fungsi dan contoh modal verb dalam kalimat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

 

1. Can 

– Can digunakan untuk menyatakan ability (kemampuan)

Contoh: You can buy anything with your money but you can not buy love.

(Kamu dapat membeli apapun dengan uangmu tapi kamu tidak dapat membeli cinta)

 

-Modal verb ini dapat digunakan untuk meminta izin (permission)

Contoh: Can I borrow your car for one night?

(Bisakah saya meminjam mobilmu selama satu malam?)

 

2. Could

– Could digunakan untuk menyatakan ability (kemampuan) dimasa lalu (past).

Contoh: You could run faster than me two years ago.

(Kamu dapat berlari lebih cepat dari saya dua tahun lalu.)

 

– Modal verb ini dapat digunakan untuk meminta izin (permission) untuk melakukan sesuatu dimasa lalu (past) atau masa depan (future).

Contoh: Could I use your computer to print and scan?

(Bolehkah saya memakai komputermu untuk print dan scan?)

 

3. May

– May untuk menyatakan possibility (kemungkinan) dimasa sekarang (present) dan masa depan (future).

Contoh: • He may do exercise and consume healthy food everyday.

(Dia mungkin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat setiap hari.)

• You may forget the embarassing incident tomorrow.

(Kamu mungkin melupakan insiden memalukan itu besok.)

 

– Modal verb ini untuk meminta izin (permission) yang lebih formal daripada modal verb can.

Contoh: May I go home now?

(Bolehkah saya pulang sekarang?)

 

4. Might

– Sama seperti may, modal verb ini digunakan untuk menyatakan possibility (kemungkinan) dimasa sekarang (present) dan masa depan (future).

– Might dapat ditambahkan primary auxiliary have untuk menyatakan probability dimasa lalu (past). Modal verb ini digunakan untuk menyatakan hypothetical situation yang terbukti tidak terjadi, lain halnya dengan may yang belum terbukti.

Contoh: • You might forget the embarassing accident tomorrow. 

• The doctor might have warned you not to eat red meat.

(Dikatakan setelah diketahui fakta: The doctor has not warned–Dokter belum melarang.)

• The doctor may have warned you not to eat red meat.

(Faktanya: belum diketahui)

 

– Might merupakan bentuk past dari may dimana digunakan untuk meminta izin (permission) yang lebih formal daripada modal verb could. Dibanding may, Might lebih tentatif (tidak pasti) kejadiannya.

Contoh: If I have cleaned the room, might I play with my friend?

(Jika saya sudah membersihkan ruangan, bolehkah saya main dengan teman?)

 

GERUND

 

• Gerund adalah suatu kata yang dibentuk dari verb (kata kerja) dengan ditambahkan suffix (akhiran ) -ing dan berfungsi sebagai noun (kata benda).

• Gerund merupakan verbal, yaitu suatu kata yang dibentuk dari kata kerja, namun berfungsi sebagai part of speech lain. Verbal yang lain yaitu infinitive dan participle. Seperti verbal lainnya, kata ini lebih umum untuk menamai action (aksi) atau state of being (keadaan).

• Karena gerund berfungsi sebagai kata benda, maka harus ada verb lain dalam suatu kalimat.

• Verbal ini dapat dipadukan dengan modifier dengan atau tanpa tambahan noun(s), pronoun(s), atau noun phrase membentuk gerund phrase. 

 

Contoh Gerund: 

Swimming, Walking, Playing, Building 

 

• Posisi dan Contoh Gerund

Beberapa posisi dan contoh gerund dalam kalimat adalah sebagai berikut.

 

1. Subject 

– Binging is a phase frequently done by a bulimic.

– Running may be hard for some people.

(binging dan running merupakan subject of sentence)

 

2. Direct Object 

– I hate waiting.

(waiting merupakan direct object dari verb hate)

– I hope they enjoy my writing.

(writing merupakan direct object dari verb enjoy dengan my  (possessive personal pronoun) sebagai modifier) 

 

3. Subject Complement

– My bestfriend’s favorite activity is shopping.

(shopping merupakan subject complement dari verb is)

 

4. Object of Preposition

– They disscussed an article about telling the truth.

– The manager scolded the worker for removing some substantial data.

(telling the truth dan removing some substatial data masing-masing merupakan object dari preposition about dan for)

 

5. Appositive

– His hobby, sailing, takes a lot of time.

– My bestfriend’s favorite activity, shopping, has made her spend much money.

(sailing dan shopping merupakan appositives)

 

• Verb yang Diikuti Gerund

 

Verb yang diikuti oleh gerund dapat berupa verb tanpa tambahan agent atau dengan tambahan agent. Detail dan contoh gerund dan verb tersebut dalam kalimatnya adalah sebagai berikut.

 

1. Tanpa tambahan agent

-Contoh Verb: acknowledge, admit, advise, anticipate, appreaciate,

avoid, begin, celebrate, consider, continue,

deny, discuss, dislike, endure, enjoy, finish,

forget, give up, hate, help, practice, prefer,

recommend, regret, remember, start, stop, teach, understand 

– Contoh Gerund Dalam Kalimat: 

• I hate working with him.

• The student has finished studying.

 

2. Perlu tambahan agent

– Contoh Verb: hear, watch, see 

-Contoh Gerund Dalam Kalimat:

• We heard him singing the song. (him= agent)

• I saw the man walking on the street. (the man= agent)

 

 

Beberapa expression juga dapat diikuti oleh verbal ini, yaitu: worth, rather than, dan instead of.

 

1. Worth

It is worth reading the book.

2. Rather than

I prefer to sleep rather than going to the party.

3. Instead of

Instead of paying the baggage fees, she will only carry a small backpack.

 

Kapan Harus Menghindari Gerund?

 

Gerund perlu dihindari penggunaannya ketika ada noun relevan berdasarkan kata kerja yang sama.

 

Contoh:

– Your designs need some improving. —> Your designs need some improvement.

– The activating may take up to five minutes. —> The activation may take up to five minutes.

 

INVINITIVE

 

• Infinitive adalah suatu verbal yang terdiri dari to dan bentuk simple dari verb (bare infinitive) dimana dapat berfungsi sebagai noun, adjective, atau adverb.

• Verbal merupakan suatu kata yang dibentuk dari kata kerja, namun berfungsi sebagai part of speech lain. Verbal yang lain yaitu gerund dan participle. Seperti verbal lainnya, kata ini lebih umum untuk menamai action (aksi) atau state (keadaan).

• Infinitive dapat disertai oleh object (noun, pronoun), modifier, atau object dan modifier (noun phrase) sehingga menjadi infinitive phrase.

 

Contoh Infinitive (to+verb):

 

To run, to be, to touch, to talk

 

• Posisi dan Contoh Infinitive dalam Kalimat

 

Beberapa posisi dan contoh infinitive dalam kalimat adalah sebagai berikut.

 

1. Noun

– Subject

Contoh: • To travel is a bad idea.

• To survive is my hope.

(Berfungsi sebagai noun karena merupakan subject kalimat)

 

– Direct Object

Contoh: • I want to come tomorrow.

• The children learned to write letters.

(to come dan to write berfungsi sebagai noun karena merupakan direct object dari verb want dan learned)

 

– Subject Complement

Contoh: • His dream is to win.

(Berfungsi sebagai noun karena digunakan sebagai subject complement)

 

– Appositive

Contoh: • His dream, to win, has made him work harder.

(Berfungsi sebagai noun karena digunakan sebagai appositive)

 

2. Adjective

Contoh: • The best time to talk is at night

• It is the wrong way to ask.

(to talk dan to ask berfungsi sebagai adjective karena memodifikasi noun time dan way)

 

3. Adverb

Contoh: • To watch, you must buy a ticket.

(Berfungsi sebagai adverb karena menjelaskan why you must buy a ticket (mengapa kamu harus membeli tiket)) 

• You need US$50 to buy it.

(Berfungsi sebagai adverb karena menjelaskan why you need US$50 (mengapa kamu butuh US$50))

 

Catatan:

 

1. Adjectival infinitive digunakan untuk menjelaskan noun dimana posisinya selalu mengikuti noun yang dijelaskannya.

 

2. Adverbial infinitive digunakan untuk menjelaskan verb, dimana dapat berada di awal atau akhirat kalimat serta tidak harus berada dekat dengan verb yang dijelaskannya.

 

• Verb yang Diikuti Infinitive

 

1. Tanpa tambahan agent

– Contoh Verb: afford, agree, appear, begin, consent, continue, decide, demand, deserve, fail, forget, hate, plan, prefer, pretend, promise, refuse, remember, seem, start, stop

– Contoh Invinitive dalam kalimat: 

They begin to love each other.

(Mereka mulai mencintai satu sama lain.)

 

2. Perlu tambahan agent

– Contoh Verb: advise, allow, challenge, command, encourage, enable, feel, forbid, force, get, persuade, watch, remind, see, teach, tell

– Contoh Invinitive dalam kalimat: 

The teacher advised him to study harder.

(Guru tersebut menasehatinya untuk belajar lebih keras.)

 

3. Dapat ditambahan agent (optional)

– Contoh Verb: ask, beg, choose, dare, expect, want, wish

– Contoh Invinitive dalam kalimat: 

He asked me to call you.

(Dia meminta saya untuk menghubungimu.)

 

4. Tanpa “to”

– Contoh Verb: feel, have, hear, help, watch, see

– Contoh Invinitive dalam kalimat: 

She helped me solve the problem.

(Dia menolongku mengatasi masalah tersebut)

 

 

 

Source: http://www.wordsmile.com/

Pronouns and Tenses

Maret 23, 2013

Pronoun is a word or form that substitutes for a noun or noun phrase. It is a particular case of a pro-form.

 

Pronouns have traditionally been regarded as one of the parts of speech, although many modern theorists would not regard them as a single distinct word class, because of the variety of functions performed by words which are classed as pronouns. Common types include the Personal Pronouns, Possessive Pronouns, Demonstrative Pronouns,Indefinite Pronouns, Relative Pronouns, Interrogative Pronouns, Reflexive Pronouns, Intensive Pronouns, Reciprocal Pronouns.

 

Common types of pronouns found in the world’s languages are as follows:

 

1. Personal pronouns denote an entity of a specific grammatical person: first person (as in the case of I, me, we, etc.), second person (as in the case of you), or third person (he, she, they, etc.)

•Subject pronouns are used when the person or thing is the subject of the sentence or clause.

Example: I like watching tv, but he doesn’t.

•Object pronouns are used when the person or thing is the object of the sentence or clause.

Example: I make this cake for them.

2. Possessive pronouns are used to indicate possession or ownership.

•In a strict sense, the possessive pronouns are only those that act syntactically as nouns.

Example: This book is mine.

•Often, though, the term “possessive pronoun” is also applied to the so-called possessive determiners (or possessive adjectives).

Example: I lost my wallet. 

3. Demonstrative pronouns distinguish the particular objects or people that are referred to from other possible candidates.

Example: I’ll take these.

4. Indefinite pronouns refer to general categories of people or things.

Example: Anyone can do that.

•Distributive pronouns are used to refer to members of a group separately rather than collectively.

Example: To each his own.

•Negative pronouns indicate the non-existence of people or things.

Example: Nobody thinks that.

5. Relative pronouns refer back to people or things previously mentioned. 

Example: People who smoke should quit now.

•Indefinite relative pronouns have some of the properties of both relative pronouns and indefinite pronouns. They have a sense of “referring back”, but the person or thing to which they refer has not previously been explicitly named.

Example: I know what I like.

6. Interrogative pronouns ask which person or thing is meant.

Example:

Who did that?

Who is that? (interrogative) to I know who that is. (relative)

7. Reflexive Pronouns

Reflexive pronouns’s word :

I = myself

You = yourself (kamu)

You = yourselves (kalian)

We = ourselves

They = themselves

He = himself

She = herself

It = itself

Example : I love my self

8. Intensive Pronouns

Intensive pronouns is look like Reflexive pronouns, but the word use after the nouns

Example : Mark himself who told me that he will go to Korea

9. Reciprocal Pronouns

Reciprocal Nouns:

* Each other

* One another

Example: We always help each other

 

 

TENSES

 

The concept of time can be split into:

1. The Present – What you are currently doing.   

I eat, I am eating                                  

 

2. The Past – What you did some time back.  

I ate, I was eating

 

3. The Future – What you will do later.  

I will eat, I will be eating                                             

 

In the English language, tenses play an important role in sentence formation. 

The tense of a verb shows the time of an event or action.

 

There are four types of tenses. Simple, Perfect, Continuous and Present Perfect Continuous and each of these has a present, past and future form. 

 

PRESENT TENSES

1. SIMPLE PRESENT TENSE

In Simple Present, the action is simply mentioned and there is nothing being said about its completeness.

I eat.

I sleep.

I play.

2. PRESENT CONTINUOUS TENSE

In Present Continuous, the action is on-going/ still going on and hence continuous.

I am eating.

I am sleeping.

I am playing.

3. PRESENT PERFECT TENSE

In Present Perfect, the action is complete or has ended and hence termed Perfect.

I have eaten.

I have slept.

I have played.

4. PRESENT PERFECT CONTINUOUS TENSE

In Present Perfect Continuous, the action has been taking place for some time and is still ongoing.

I have been eating.

I have been sleeping.

I have been playing.

 

PAST TENSES

1. SIMPLE PAST TENSE

In Simple Past, the action is simply mentioned and understood to have taken place in the past.

I ate.

I slept. 

I played.

2. PAST CONTINUOUS TENSE

In Past Continuous, the action was ongoing till a certain time in the past.

I was eating.

I was sleeping. 

I was playing.

3. PAST PERFECT TENSE

Past Perfect is used to express something that happened before another action in the past.

I had eaten. 

I had slept. 

I had played.

4. PAST PERFECT CONTINUOUS TENSE

Past Perfect Continuous is used to express something that started in the past and continued until another time in the past.

I had been eating. 

I had been sleeping. 

I had been playing.

 

FUTURE TENSES

1. SIMPLE FUTURE TENSE

Simple Future is used when we plan or make a decision to do something. Nothing is said about the time in the future.

I will eat.

I will sleep.

I will play.

2. FUTURE CONTINUOUS TENSE

The future continuous tense is used to express action at a particular moment in the future. However, the action will not have finished at the moment.

I will be eating at 9 a.m.

I will be sleeping when you arrive.

I will be playing at 5 p.m.

 

3. FUTURE PERFECT TENSE

Future Perfect expresses action that will occur in the future before another action in the future.

I will have eaten before 10 a.m.

I will have slept before you arrive.

I will have played before 6 p.m.

4. FUTURE PERFECT CONTINUOUS TENSE

Future Perfect Continuous is used to talk about an on-going action before some point in the future.

I will have been sleeping for two hours when you arrive.

I will have been playing for an hour when it is 5 p.m

Pengertian Corporate Social Responsibilities dan Penerapannya

November 9, 2012

Konsep CSR sudah ada sejak kerajaan Babilonia di Yunani hingga dalam sejarah modern semakin dikenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya berjudul Social Responsibilities of The Businessman pada era 1950-1960 di Amerika Serikat. Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab sosial yang beliau kemukakan membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai Bapak CSR. Bahkan dalam dekade 1960-an, pemikiran Howard terus dikembangkan oleh berbagai ahli sosiologi bisnis lainnya seperti Keith Davis yang memperkenalkan konsep Iron Law of Social Responsibility. Menurut Suhandari M. Putri CSR adalah, ”Komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan”. 

Defenisi CSR menurut Edi Suharto, adalah “kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional”. Defenisi CSR menurut Ismail Solihin, adalah “salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan (stakeholders)”. CSR dalam buku Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama dalam bukunya yang berjudul “Resiko Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa CSR”, belum mendefenisikan CSR dengan pendapat sendiri, tetapi dalam buku tersebut mendefenisikan CSR merujuk kepada isi Pasal 1 Butir 3 UUPT, dimana bahwa TJSL merupakan suatu kewajiban.

Reza Rahman memberikan 3 (tiga) defenisi CSR sebagai berikut:

  1. Melakukan tindakan sosial (termasuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, lebih dari batas-batas yang dituntut dalam peraturan perundang-undangan;
  2. Komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas; dan
  3. Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (local) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup;

CSR menurut Merrick Dodd menyatakan, bahwa CSR adalah “suatu pengertian terhadap para buruh, konsumen dan masyarakat pada umumnya dihormati sebagai sikap yang pantas untuk diadopsi oleh pelaku bisnis….”. Saleem Sheikh menjelaskan bahwa “CSR merupakan tanggung jawab perusahaan, apakah bersifat sukarela atau berdasarkan undang-undang, dalam pelaksanaan kewajiban sosial-ekonomi di masyarakat”. Salem Sheikh mengamati bahwa CSR meliputi 2 (dua) hal yang utama dalam corporate philanthropy (filantropi korporasi), yang Pertama, perusahaan melakukan peranan jasa sosial, Kedua, melaksanakan trusteeship principle (prinsip perwalian), dimana direksi bertindak sebagai wali bagi pemegang saham, kreditur, buruh, konsumen dan komunitas yang lebih luas.

Ramon Mullerat menggambarkan CSR sebagai konsep bahwa perusahaan secara sukarela sebagai penghargaan kepada stakeholders yang lebih luas memberikan kontribusi terhadap lingkungan hidup lebih bersih, kehidupan masyarakat lebih baik melalui interaksi aktif dengan semua pihak. S. Zadek, M. Fostater dan P. Raynard membagi CSR ke dalam 3 (tiga) generasi yakni mulai dari yang sifatnya sekedar filantropis, menjadi  bagian  yang  tidak terpisahkan dari strategi bersaing jangka panjang perusahaa, serta yang terakhir yang lebih maju lagi, yakni yang berorientasi pada advokasi dan kebijakan publik.

The World Business Council of for Sustainable Development (WBSCSD) juga menggambarkan CSR sebagai “busines” commitment to contribute to sustainable economic development,  working with employees, their, the local community, and society at large to improve their quality  of life. (komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja sama dengan pegawai, keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup bersama).

Menurut defenisi The Jakarta Consulting Group, CSR diarahkan baik ke dalam (internal) maupun keluar (eksternal) perusahaan. Tanggung jawab internal (Internal Responsibilities) diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas yang optimal dan pertumbuhan perusahaan, termasuk juga tanggung jawab yang diarahkan kepada karyawan terhadap kontribusi mereka kepada perusahaan berupa kompensasi yang adil dan peluang pengembangan karir. Sedangkan tanggung jawab eksternal (External Responsibilities)berkaitan dengan peran serta perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetisi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan  generasi mendatang.

Magnan dan Ferrel juga memberikan defenisi CSR yaitu “A business acts in socially responsible manner when its decision and account for and balance diverse stake holder interest.” Defenisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai pihak stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan yang diambil oleh pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab.

Versi lain mengenai defenisi CSR diberikan oleh World Bank. Lembaga keuangan global ini memandang CSR sebagai ”the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representative the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development.” (yaitu komitmen bisnis dalam memberikan kontribusi untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan bekerjasama dengan para pegawai dan melibatkan komunitas lokal serta masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup, yang mana cara-cara ini baik untuk bisnis dan pembangunan). CSR Forum juga memberikan definisi, “CSR mean open and transparent business practices that are based on ethical values and respect for employees, communities and environment..”(CSR berarti praktek bisnis yang terbuka dan transparan berdasarkan nilai-nilai etis dan penghargaan bagi para pegawai, komunitas dan lingkungan). Sementara sejumlah negara juga mempunyai defenisi tersendiri mengenai CSR. Uni Eropa (EU Green Paper on CSR)mengemukakan bahwa “CSR is a concept where by companies integrate social and environmental concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basic.”(CSR  adalah  suatu  konsep  dimana  perusahaan mengintegrasikan keprihatinan terhadap lingkungan dan sosial terhadap kegiatan bisnis dan interaksi mereka dengan stakeholders mereka berlandaskan dasar sukarela).

Defenisi CSR secara etimologis di Indonesia kerap diterjemahkan sebagai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Namun setelah tanggal 16 Agustus 2007, CSR di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang selanjutnya disingkat UUPT bahwa CSR yang dikenal dalam undang-undang ini sebagaimana yang termuat dalam Pasal 1 Ayat 3 yang berbunyi, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Dari berbagai defenisi CSR yang beragam diungkapkan oleh para ilmuan tersebut di atas, maka peneliti menyatakan konsep yang perlu dipahami tentang CSR ini, yakni CSR menawarkan sebuah kesamaan dalam bentuk keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan. Selain itu, ada beberapa isu yang terkait dengan CSR antara lain Good Corporate Governance (GCG), Sustainable Development, Protokol Kyoto, Millenium Development Goals (MDGs) dan Triple Bottom Line.

CSR berdampak positif bagi masyarakat, karena ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

  • Meningkatkan Citra Perusahaan

Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.

  • Memperkuat “Brand” Perusahaan

Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan

  • Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut.

  • Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya

Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama.

  • Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan

Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.

  • Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan 

Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti perbankan, lebih memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang melakukan CSR.

  • Meningkatkan Harga Saham

Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis utamanya dan melakukannya dengan konsisten dan rutin, masyarakat bisnis (investor, kreditur,dll), pemerintah, akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal perusahaan. Maka permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga akan meningkat.

Indosat telah melaksanakan CSR yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih baik dan sebagai bentuk komitmen Indosat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Corporate Social Responsibility yang dilakukan Indosat tidak terbatas hanya pada pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat pada umumnya, namun juga menyangkut tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Kepedulian terhadap pelanggan, pengembangan Sumber Daya Manusia, mengembangkan Green Environment serta memberikan dukungan dalam pengembangan komunitas dan lingkungan sosial. Setiap fungsi yang ada, saling melengkapi demi tercapainya CSR yang mampu memenuhi tujuan Indosat dalam menerapkan ISO 26000 di perusahaan.

Penerapan CSR Indosat mencakup 5 inisiatif, yang dilakukan secara berkesinambungan yaitu:

  • Organizational Governance

Penerapan tata kelola Perusahaan terbaik termasuk mematuhi regulasi dan ketentuan yang berlaku, berlandaskan 5 prinsip: transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, interpendensi dan kesetaraan.

  • Consumer Issues

Menyediakan dan mengembangkan produk dan jasa telekomunikasi yang memberikan manfaat luas bagi pemakainya, layanan yang transparan dan terpercaya.

  • Labor Practices

Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan antara Perusahaan dan karyawan serta pengembangan sistem, organisasi dan fasilitas pendukung sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Perusahaan.

  • Environment

Mengembangkan budaya Peduli lingkungan termasuk upaya-upaya nyata untuk mengurangi penggunaan emisi karbon dalam kegiatan perusahaan.

  • Community Involvement

Ikut mengembangkan kualitas hidup komunitas dalam hal kualitas pendidikan sekolah dan olahraga, kualitas kesehatan, serta ikut serta dalam mendukung kegiatan sosial komunitas termasuk bantuan saat bencana/musibah.

 

sumber : http://bisdan-sigalingging.blogspot.com/2011/07/tentang-corporate-social-responsibility.html

              http://www.indosat.com/corporate_responsibility

 

Kasus Perlindungan Konsumen

November 7, 2012

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen RI menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diiskriminatif hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya, dan sebagainya.

Selain Undang-Undang tersebut, ada banyak lagi dasar hukum yang dapat dijadikan perlindungan oleh konsumen yaitu :

1. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33.
2. Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821
3. Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
4. Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian Sengketa
5. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
6. Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag Prop/Kab/Kota
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795 /DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen

Kasus tentang penyelewengan perlindungan konsumen terjadi pada diri saya sendiri yaitu pada suatu hari saya berniat untuk mengirimkan ijazah kakak saya. Kakak saya meminta saya untuk mengirimkan ijazahnya karena untuk keperluan pekerjaan, untuk itu saya pergi ke JNE perusahaan yang memberikan jasa pengiriman barang. Sudah seminggu berlalu semenjak saya mengirimkan ijazah tersebut kepada kakak saya tetapi masih belum tiba. Akhirnya kakak saya pun datang ke kantor JNE yang ada di Tuban tetapi setelah sampai disana tidak mendapatkan respon yang baik. Setelah 3 minggu menunggu saya pun mendapat telepon dari pihak JNE dan saya diberitahu bahwa barang yang saya kirimkan dinyatakan hilang saya pun mulai emosi, bagaimana tidak surat penting yang sudah dikirim begitu lama namun baru dikonfirmasi setelah sekian lama. padahal kakak saya sudah melaporkannya seminggu setelah pengiriman. Tidak lama setelah itu rumah kami di datangi oleh pihak JNE karena sebelumnya kakak saya menulis keluhannya tersebut di KOMPAS. Pihak JNE pun datang untuk menawarkan ganti rugi 10x lipat dari biaya pengiriman yaitu sekitar Rp 120.000 namun Ayah saya yang kebetulan berbicara dengan pihak dari JNE tersebut tidak mau ganti rugi berupa uang. Ayah saya hanya ingin pihak JNE mengurus surat-surat yang dibutuhkan agar kakak saya bisa membuat ijazah yang baru. Namun pihak JNE hanya memberikan surat pernyataan kehilangan yang dibuat oleh JNE dan mereka mengatakan akan membuat surat pernyataan hilang juga dari polisi, namun sampai saat ini surat itu tidak kunjung datang dan kami tidak lagi dihubungi oleh pihak JNE.

ANALISIS :
Kejadian seperti ini tentunya dapat menggambarkan bahwa konsumen tidak lagi mendapatkan haknya untuk dapa memiliki rasa aman untuk menggunakan suatu jasa. Kejadian ini tentunya sangat merugikan konsumen dan perusahaan itu sendiri dimana perusahaan tersebut mungkin akan kehilangan kepercayaannya oleh konsumen sehingga berpengaruh pada bisnis yan dijalankannya.

Pengertian Good Corporate Governance dan Contoh Kasus Penyimpangannya

November 6, 2012

Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, Proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimasukkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalaha-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di perebaiki dengan segera. Penertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance pada badan usaha manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya (2008:36)

Contoh kasus dalam penyimpangan GCG :

JAKARTA—Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai terjadi pelanggaran Good Corporate Governance (GCG) oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kala mengeluarkan (SE) No. 177/BRTI/2011   ke 10 operator telekomunikasi pada medio Oktober 2011.

SE tersebut berisikan himbauan  menghentikan penawaran konten melalui SMS broadcast, pop screen, atau voice broadcast sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Analisis :

Layanan SMS premium ini tentunya sudsh tidak asing lagi bagi kita, dan sudah tidak asing pula bahwa jasa ini memberikan dampak yang sangat merugikan bagi pengguna telepon seluler. Kerugian yang didapat tersebut adalah banyak sekali pelanggan yang pulsanya sering habis oleh ulah para penyelenggara jasa SMS premium tersebut, walaupun pelanggan sudah menghentikan layanan tersebut tetapi pulsa selalu saja di sedot oleh pihak penyelenggara jasa tersebut. Hal ini tentu saja merugikan pelanggan yang membuat keperluannya terhambat karena pulsa yang tiba-tiba habis di ambil oleh penyelenggara jasa tersebut.

Namun dalam mengatasi hal tersebut BRTI yang seharusnya menyelesaikan masalah ini kepada pihak penyelenggara jasa tersebut bukan kepada operator. BRTI juga seharusnya lebih ketat dalam pengawasan layanan tersebut agar tidak terjadi lagi peristiwa sedot pulsa. Dalam kasus diatas juga sudah di jelaskan tentang pasal-pasal yang tidak dilaksanakan sesuai kenyataan. Hal inilah yang membuat BRTI diduga menyimpang dari Good Corporate Governance (GCG)

“Kami melihat adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh BRTI dengan keluarnya SE tersebut,” ungkap Ketua Umum Mastel Setyanto P Santosa.

Menurutnya, penyimpangan terkait dengan Instruksi Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Pesan Premium. Menurut Pasal 8 KM No.36/PER/M/KOMINFO/ 10/2008, BRTI hanya dapat menuangkan produk pengaturan yang sifatnya perintah dalam bentuk Keputusan Dirjen.

Berikutnya tentang indepedensi dan profesionalitas  dimana  BRTI
tidak mempertimbangkan secara seksama, bahkan beberapa informasi yang seharusnya bersifat rahasia. BRTI justru  melibatkan pihak lain.BRTI tidak jelas dalam mendefinisikan hal-hal yang ingin diaturnya, sehingga berdampak kepada bisnis dan cenderung dapat mematikan bisnis penyedia konten

Hal lain adalah BRTI tidak melakukan proses yang transparan kepada para pemangku kepentingan.

Para Penyelenggara Jasa Pesan Premium yang paling terkena dampak dari penerbitan SE tersebut tidak dilibatkan dalam pembahasan, termasuk dalam pembahasan revisi PM No. 1/2009 tentang Penyelenggaraan Jasa Pesan Premium dan Pengiriman Jasa Pesan Singkat (SMS) ke banyak tujuan.  Penyelenggara Jasa Pesan Premium baru dilibatkan pada saat proses evaluasi

“Mastel  berpendapat bahwa seharusnya SE BRTI tidak langsung ditujukan kepada operator telekomunikasi melainkan disampaikan terlebih dahulu kepada Penyelenggara Jasa Layanan Pesan Premium. Hal ini berdasarkan Pasal 3 PM 01/2009, bahwa Jasa Pesan Premium diselenggarakan oleh Penyelenggara Jasa Pesan Premium berdasarkan kerja sama dengan Penyelenggara Jaringan jasa teleponi dasar,” katanya.

Terakhir terkait,  Pasal 15 PM 01/2009 menyatakan bahwa pengguna berhak mengajukan ganti rugi kepada Penyelenggara Pesan Premium,  sedangkan dalam SE BRTI butir 4, tanggung jawab dari Penyelenggara Pesan Premium tidak dinyatakan.

Ditegaskannya, kasus sedot pulsa tidak akan terjadi jika ada pengawasan ketat dari BRTI. Hal ini karena  penyelenggaraan Jasa Pesan Premium diselenggarakan setelah mendapatkan izin berupa pendaftaran penyelenggaraan kepada BRTI.

“Namun sayangnya tidak pernah dilakukan evaluasi/analisa atau diseleksi oleh
BRTI. Seharusnya BRTI dapat membina dan mengendalikannya misalnya pengendalian pemberian short code,” katanya.(id)